Nama : Maulana Aji Pratama
NPM : 56414461
Kelas : 1IA17
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
Manusia dan Harapan
1) Pengertian Harapan
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan seseorang.
Setiap Manusia Mempunyai harapan.
Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada
ahli warisnya. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan, Misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang
akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi
ujian dengan santai. Bagaimana rafiq memperoleh nial A. Luluspun mungkin tidak.
Harapanpun
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh sungguh.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut
Kodratnya manusia itu adalah makhluk Soial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakatlainnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul
dengan manusia lain, yakni dorongan Kodrat, dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan
Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau
pembawaan ilmiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh tuhan, Misalnya menangis, bergembira, berfikir, berjalan,
berkata, dan lain lain. Dorongan Kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan
atau harapan, misalnya menangis, tertawa, ,bergermbira, dan sebagainya. Dan
dengan kodrat inilah manusia memiliki harapan.
Dorongan
Kebutuhan Hidup
Sudaj kodrat pula bahwa manusia mempunyai
bermacm macam kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat di
bedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
Kelangsungan hidup (survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia
membutuhkan sandang, pangan, dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan
hidup ini terlihat sejak bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis,
ia telah mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan makan dan minum ini terus
berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan.
Sejak seorang anak lahir, ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir dengan
suara tangis, itu pertanda minta perlindungan, setelah agak besar, setiap anak
menangis dia akan diam setelah di peluk ibunya setelah bertambah besar ia
dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang Nampak
secaara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.
Hak
dan Kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban
Dengan pertumbuhan manusia maka akan tumbuh pula kesadaran akan hak dan
kewajiban. Karena itu tidak jarang anak anak remaja mengatakan kepada ayah atau
ibunya “Ibu ini kok menganggap reny masih kecil saja, semua di atur!” itu suatu
pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya
Status
Setiap manusia membutuhkan status.
Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup, dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang
berbuny “aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan”. Dari bagian lirik itu
kita dapat mengambil kesimpulan. Bahwa setiap manusia yang lahir di bumi imi
tentu akan bertanya tentang statusnya, status keberadaannya, status keluarga,
status dalam masyarakat, dan status dalam Negara.
Perwujudan
Cita Cita
Selanjutnya manusia berharap di akui
keberadaanya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya.
Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiaannya agar ia diterima
atau diakui kehebatannya.
2) Makna Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya,artinya mengakui atau meyakini akan sesuatu
kebenaran. Kepercayaan ialah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau
keyakinan akan kebenaran. Kebenaran menurut Peodjawiyatna adalah merupakan cita
– cita orang yang tahu, dalam hal ini kebenaran merupakan kebenaran logis,
sehingga manusia selalu memilih sebelum melakukan tindakan apakah tindakan ini
salah atau benar menurut keyakinannya.
Dalam
bidang logika kebenaran ialah persesuaian antara tahu dan objek yang diketahui
(kebenaran logis). kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan
kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada persesuaian
antara putusa dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua kemungkinan,
yaitu:
1. orang yang mengutarakan putusan
keliru
2. orang yang mengutarakan putusan
sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.
Dasar
kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena
itu keepercayaan dibedakan atas:
1. kepercayaan pada diri sendiri, yaitu
kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakikatnya
kepercayaan kepada tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan pada orang lain, yaitu
percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang
lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
3. Kepercayaan pada pemerintah
4. kepercayaan kepada tuhan, yaitu
meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada
tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan
merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak
3) Nilai-nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur
Harapan
Dalam
hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya
yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara
lain terdapat nilai budaya meliputi:
a. nilai kejuangan dan semangat
pengorbanan
yaitu, nilai perjuangan sebagai tolak
ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan,
kedisiplinan,dll
b. nilai kerumahtanggaan
yaitu, nilai yang diharapkan berkembang
dalam etiap keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita
yaitu, Nilai yang diharapkan dapat
dimiliki setiap wanita.
4) Harapan dan Cita-Cita
- Jangka
Pendek
Sebagai mahasiswa saya mengharapkan agar nilai-nilai saya
dalam setiap mata kuliah dapat dipertahankan atau lebih untuk semester
berikutnya
- Jangka
Menengah
Selama menuntut ilmu di Perguruan Tinggi, yang diharapkan untuk
lulus dengan cepat dan mendapat nilai ipk akhir yang sangat memuaskan yang sesuai
dengan usaha yang diberikan
- Jangka
Panjang
Selama
belajar di Perguruan Tinggi, ilmu yang saya dapat nantinya akan berguna untuk
kedepannya dan dapat memenuhi kebutuhan saya.
Sumber:
http://theviq.blogspot.com/2009/04/ibd-manusia-dan-harapan.html
https://ariefimam2.wordpress.com/tugas-ilmu-sosial-dasar/bab-11-manusia-dan-harapan/
Posted by:
Published: 2015-06-20T23:01:00+07:00
0 Komentar untuk "Manusia dan Harapan"
"You must log in G+ to access the comment area".